CARA ANALISA PONSEL MATOT MENGGUNAKAN POWER SUPPLY
Konsumen : Mas, kenapa ponsel saya
tidak
mau dihidupkan ya?? Padahal sudah di cas berjam-jam, tapi juga
tidak bisa hidup-hidup.
Teknisi :
Coba saya lihat dulu (sambil mengambil ponsel
konsumen kemudian mengukur arus
ponsel dengan alat Power Supply). Dan kemudian.
Teknisi : Ooooo, ini ponsel Bapak
konslet/short
nih pak, ditinggal saja ya Untuk kami analisa dan diperbaiki.
Konsumen
: Ada lagi mas,
kemarin sebelum ponselnya mati, boros bateray mas,
udah diisi penuh pun, 2 jam dipakai
langsung mati.
Dalam benak konsumen, jika ponsel
tidak bisa hidup, sudah pasti ponsel tersebut mati total. Namun
dikalangan
teknisi ponsel, ada beberapa kategori mati total yang dikelompokkan
berdasarkan
konsumsi arus ponsel mati total. Untuk mempermudah melihat konsumsi arus
tersebut, para teknisi akan mempergunakan alat bantu analisa yang
disebut “Power Supply”.
Sebelum kita membahas tentang ponsel
mati total dan
cara penangannannya, ada baiknya sekilas kita bahas cara menggunakan power
supply dan konsumsi arus ponsel
saat keadaan normal dan mati total.
Beberapa fungsi power supply :
1.
Sebagai
alat charge
2.
Sebagai
alat kejut bateray
3.
Sebagai
pengganti tegangan voltage
4.
Sebagai
analisa kerusakan ponsel.
Jenis warna dan fungsi kabel power
supply :
1.
Kabel
merah / kutub positif (+)
Untuk menghubungkan kabel
(+) power supply ke konektor baterai (+).
2.
Kabel
hitam / kutub negative (-)
Untuk menghubungkan kabel
(-) power supply ke konektor baterai (-).
3.
Kabel
hijau / biru
Berfungsi untuk pengecekan
jalur btem (bateray temperature)
4.
Kabel
kuning
Berfungsi untuk pengecekan jalur BSI
(bateray
system information)
Display
jarum pada power supply :
1.
Display
jarum Voltage ( V )
Display jarum voltage ini
akan bergerak dari kiri ke kanan yang besaran voltagenya berkisar antara
0 s/d
15 volt yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan voltage yang kita
inginkan.
Untuk ponsel, besaran voltage yang digunakan berkisar 3,6 ~ 5 Volt,
disarankan
tidak menyetel voltage untuk ponsel lebih dari 5 volt, karena dapat
merusak
komponen didalam ponsel terutama CPU yang besaran voltagenya hanya 5
volt.
2.
Display
jarum Ampere ( A )
Untuk contoh power supply
diatas, display jarum menunjukkan angka 0 ~ 1.0 Amper dan bila di
jadikan
kedalam satuan mili Amper (mA), power supply tersebut akan mempunyai
nilai 0 ~
1000 mA. Dengan demikian, 2.0 Amper = 200 mA, 4.0 Amper = 400 mA 1.0
Amper =
1000 mili Amper.
Sedangkan untuk
garis-garis (strip) di bawah 2.0 atau di atas 2.0 memiliki nilai satuan
mili
Amper sebesar 20 mA.
Jarum Amper ini akan
bergerak, pada saat konektor bateray ponsel dihubungkan dengan kabel (+)
dan
(-) power supply.
Pergerakan arus normal ponsel
Yang dimaksud dengan pergerakan arus
normal ponsel adalah pergerakan arus yang mesti terlihat saat pertama
kali
kabel (+) dan (-) power supply dihubungkan dengan (+) (-) konektor
baterai.
Dibawah
ini pergerakan arus normal ponsel yang dapat dikelompokkan berdasarkan
jenisnya
sbb :
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
1. DCT3, BB5, Sony Errickson, LG, Samsung, Siemen dan China
Pergerakan arusnya adalah
“ 0 mA ”, artinya, pada saat kabel power supply dihubungkan dengan
konektor
baterai, jarum Ampere power supply tidak bergerak atau diam.
2.
DCT4
Pergerakan arusnya adalah
“0 ~ 20 ~ 0 mA”, artinya pada saat kabel power suppy dihubungkan dengan
konektor bateray, jarum Ampere power supply bergerak dari 0 ke 20 dan
kembali
ke 0 mA.
3.
WD2
dan BB5+
Pergerakan arusnya adalah
“0 ~ 40 ~ 50 ~ 0 mA”.
4.
Motorola
Pergerakan arusnya adalah
“0 ~ 40 ~ 0 mA”
5.
BB
Bold 9000
Pergerakan arusnya adalah
“0 ~ 200 ~ 140 ~ 80 ~ 50 mA”
6.
BB
selain Bold 9000
Pergerakan arusnya adalah
“0 ~ 60 ~ 80 ~ 50 mA”
Golongan ponsel Nokia berdasarkan
generasinya :
1.
DCT3 : Layar monocrome, Suara monophonic.
2.
DCT4
: Layar berwarna / monocrome, Suara polyphonic, System operasi Java.
3.
WD2 : Layar berwarna, Suara baik, System operasi
Symbian.
4.
BB5 : Layar berwarna, Suara mendekati sempurna.
Setelah beberapa penjelasan singkat
tentang power supply, pergerakan arus ponsel normal dan penggolongan
ponsel
Nokia berdasarkan generasinya, kemudian mari kita lanjutkan pembahasan
“Ponsel
Mati Total” dibawah ini.
Berdasarkan penyebabnya, ponsel mati
total dapat dibagi menjadi 3.
1.
Mati
total karena masuk air,
2.
Mati
total karena terjatuh dan
3.
Mati
total sendiri.
Untuk point 2 dan 3, cara analisa dan
perbaikannya bisa saling berhubungan dan untuk itu kita bahas terlebih
dahulu
dengan menganalisa konsumsi arus ponsel mati total.
Dibawah ini saya gambarkan secara singkat konsumsi arus ponsel untuk kasus mati total.
Dari gambar diatas, jika dibelah
menjadi 2 bagian yaitu bagian KIRI (arus ponsel sebelum IC power
bekerja) dan
bagian KANAN (arus ponsel setelah IC power bekerja).
Penjelasan
gambar :
Yang dimaksud dengan “arus ponsel
sebelum IC power bekerja (lihat
block 1 dan 3)” adalah kondisi dimana arus ponsel sebelum memasuki
IC power
bekerja (sebelum saklar on / off ditekan)
Sedangkan yang dimaksud dengan “arus
ponsel setelah IC power bekerja (lihat
block 2 dan 4)” adalah kondisi dimana arus ponsele setelah memasuki
IC
power (setelah saklar on / off ditekan).
Masih dari gambar diatas jika dipotong
menjadi 2 bagian yaitu potongan 1 (power
supply) dan potongan 2 (tekan saklar).
Penjelasan gambar :
Yang
dimaksud pada potongan 1 (power supply)
adalah kondisi dimana saat ponsel dihubungkan dengan power supply, namun
saklar
on / off belum ditekan (lihat block 1 dan 3).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Sedangkan potongan 2 (tekan saklar) adalah kondisi dimana setelah ponsel dihubungkan dengan power supply dan kemudian saklar ditekan (lihat block 2 dan 4).
Langsung
saja kita eksekusi :
I.
Short
bagian KIRI (sebelum IC power bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan
saklar)
yang terdiri dari :
(Gambar komponen
yang berhubungan
langsung dengan short KIRI sebelum Tekan Saklar)
- Short Total
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberika tegangan sebesar 3.6 ~ 5
volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum Amper power supply langsung
menjunjukkan 1000 mA sambil bergerak turun-naik dan biasanya power
supply akan
berbunyi, walaupun saklar belum ditekan. Jika voltage power supply kita
turunkan menjadi 1 volt pun, biasanya jarum Amper akan menunjukkan nilai
mA
yang tidak wajar. Short seperti ini biasanya disebut dengan short
total atau short full.
Pemeriksaan
:
Coba cek jalur / blok IC PA, IC Power,
IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging dengan mengangangkat resistor
yang
menjadi penghubung ke blok-blok diatas. Jika saat pengangkatan resistor
penghubung tersebut short hilang, maka cari resistor, capasitor atau IC
yang
bermasalah di dalam satu blok tersebut. Angkat dan ganti.
Namun, ada baiknya cek terlebih dahulu
plug-in dan kaleng-kaleng penutup IC, biasanya ada plug-in atau kaleng
penutup
IC yang menyentuh PWB sehingga menyebabkan short total.
2. Short 20 mA
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan sebesar 3.6 ~
5 volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power supply
menunjukkan 20 mA. Mati total seperti ini,
biasa disebut dengan short vbat atau short di jalur vbat.
Pemeriksaan
:
Cek semua kapasitor vbat di IC PA, IC
Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC Charging. Jika menemukan kapasitor
vbat
yang nilai resistansinya menyimpang atau kedua sisi kapasitor vbat
tersebut
nge-ground, angkat dan ganti.
3.
Short
> 400 mA
Kondisi dimana ponsel setelah
dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan sebesar 3.6 ~
5 volt
dan sebelum tekan saklar on / off, jarum pada Amper power supply
menunjukkan > 400 mA. Mati total seperti
ini, 90% biasa short IC PA atau short di jalur IC PA.
Pemeriksaan
:
Setelah ponsel dihubungkan dengan
power supply dan diberikan tegangan 3.6 ~ 5 volt, cari komponen yang
panas pada
komponen-komponen IC PA, IC Power, IC Audio, IC Bluetooth dan IC
Charging. Jika
ditemukan IC yang panas, coba cek pada jalur tersebut seperti kapasitor,
resistor, driver maupun IC itu sediri. Solusinya, angkat dan ganti.
I. Short bagian
KIRI (sebelum IC power
bekerja) pada POTONGAN 1 (sebelum tekan saklar)
Kondisi dimana ponsel
setelah dihubungkan dengan power supply dengan memberikan tegangan
sebesar 3.6
~ 5 volt kemudian saklar on/off ditekan, jarum pada Amper power supply
menunjukkan nilai 0 mA (nol mA). Ini
merupakan kondisi dimana, tegangan tidak dapat masuk ke IC Power.
Pemeriksaan
:
-
Bersihkan
dan ganti switch on/off
Bersihkan switch on/off dengan cairan
tiner, kemudian coba nyalakan ponsel. Jika switch on/off rusak, ganti
-
Cek
tegangan switch on/off
Tegangan yang dibutuhkan switch on/off
adalah sebesar 3.7 volt, jika tegangan tersebut kurang atau hilang,
lakukan
pengecekan jalur switch on/off.
-
Cek
jalur switch on/off
Setelah langkah diatas tapi ponsel masih belum nyala,
coba cek jalur switch on/off
yang menuju IC power. Lakukan
pergantian
komponen-komponen yang rusak. Lakukan
jumper antar komponen di
jalur switch
on/off bila jalur tersebut putus.
-
Cek
konektor bateray
Lakukan charging tanpa bateray,
kemudian cek tegangan di konektor bateray di kaki konektor. Jika pada
saat
pengecasan kaki-kaki konektor tidak
mengeluarkan tegangan sebesar 3.7 ~ 5 volt, cek konektor bateray
tersebut, jika
rusak lakukan penggantian.
-
Cek
jalur konektor bateray
Jika dalam proses charging kemudian
switch on/off ditekan tetapi ponsel masih belum menyala, ada kemungkinan
jalur
konektor bateray ada yang putus. Lakukan jumper bila jalur tersebut
terputus.
-
IC
power mermasalah
Bila semua pengecekan dan hasilnya
bagus, berarti IC power bermasalah. Goyang IC power dengan panas blower,
bila
perlu lakukan penggantian.
I. Short bagian
KANAN (setelah IC power
bekerja) pada POTONGAN 2 (setelah tekan saklar)
1.
Short
> 400 mA
Untuk short > 400 mA ada
kemungkinan ponsel tetap hidup, namun ada beberapa kemungkinan yang
terjadi
diantaranya :
a.
Boros
Bateray
b.
Korslet
c.
Makan
Bateray
Namun penanganan untuk ketiga kasus
tersebut diatas adalah sama.
Ciri-ciri short ini biasanya IC power
panas, namun belum tentu IC power bermasalah/rusak. Biasanya ada
kemungkinan IC
PA, IC R3, emif & IC CPU bermasalah (praduga awal).
Pemeriksaan
:
-
Tentukan
jalur korslet
Pada VIO dijalur IC yang
diduga short, gunakan AVOMeter dengan testprobe hitam (-) diletakkan di
ground
dan testprobe merah (+) di kapasitor VIO tujuan. Jika kedua kutub
kapasitor VIO
berbunyi, maka di jalur IC tersebut short.
-
Cari
komponen yang panas
Tentukan komponen yang
short dengan suntik tegangan kemudian cari komponen yang panas. Setel
power
supplay dengan setelan 1.8 volt (ukuran maksimal VIO = 1.8 volt). Kabel
hitam
(-) power supply di ground PWB dan kabel merah (+) di kapasitor tujuan
dijalur
yang rusak (untuk mempermudah pencarian, kabel merah power supply
menjepit
kabel testprobe AVOMeter). Setelah ditemukan komponen yang panas
penggantian.
-
Tegangan
SleepX (hanya untuk HP UEM)
Nilai tegangan pada VIO
haruslah 1.8 volt, jika nilai VIO kurang atau lebih, berarti tegangan
kontrol (SleepX)
bermasalah.
Jika demikian, CPU yang
bermasalah (tetapi cek terlebih dahulu Osilator 26 mHz – Rfclk.Trick
angkat CPU, sebelum angkat IC CPU, angkat
terlebih dahulu IC flash.
1.
Arus
software
Yang dimaksud dengan arus software
adalah saat power supply dihubungkan dengan ponsel yang terjadi arus
normal.
Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak pada nilai
tertentu
tetapi bergetar atau diam (bergerak
turun-naik dikisaran nilai tersebut).
Adapun ciri-ciri arus software
tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
-
Arus
> 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
-
Arus
> 50 mA (untuk type ponsel BB5)
-
Arus
> 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
-
Arus
> 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
-
Biasanya
Syarat Kerja CPU (SKC) telah lengkap
(untuk
SKC, akan dijelaskan lebih lanjut)
Perbaikan
:
Lakukan software ulang.
2.
Arus
hardware
Yang dimaksud dengan arus hardware
adalah saat power supply dihubungkan dengan ponsel yang terjadi arus
normal.
Tetapi saat saklar on/off ditekan, jarum Amper bergerak pada nilai
tertentu
tetapi bergetar atau diam (bergerak
turun-naik dikisaran nilai tersebut).
Adapun ciri-ciri arus software
tersebut adalah (nilai arus pada jarum Amper) :
-
Arus
< 10 mA (untuk type ponsel DCT3, DCT4 dan WD2)
-
Arus
< 50 mA (untuk type ponsel BB5)
-
Arus
< 60 mA (untuk type ponsel BB selain bold)
-
Arus
< 200 mA (untuk type ponsel BB bold)
-
Biasanya
Syarat Kerja CPU (SKC) ada yang hilang
(untuk SKC, akan dijelaskan lebih
lanjut)
Perbaikan
:
Lakukan pengecekkan SKC pada ponsel
tersebut. Jika ada yang hilang, lakukan teknik jumper pada tegangan
kerja yang
sama.
Syarat Kerja CPU (CPU)
Syarat kerja CPU adalah tegangan yang
harus ada dan lengkap dalam sebuah ponsel, sebagai syarat untuk ponsel
bisa
menyala.
Adapun syarat-syarat tegangan yang
mesti ada dalam sebuah ponsel dapat dikategorikan berdasarkan
generasinya sbb :
Tegangan Kerja Ponsel DCT3
1. Tegangan VBB : 2.8
volt
2. Tegangan Vcore : 1.8
volt
3. Tegangan Vcp : 4.8
volt
4. Tegangan Vxo : 2.8
volt
5. Tegangan Vcoba : 2.8 volt
6. Tegangan Vref : 1.5
volt
7. Tegangan Purx : 1.8
volt
8. SleepClck :
32 kHz
9. RfClck
: 26 mHz
Tegangan Kerja Ponsel DCT4
1. Tegangan Vio : 1.8
volt
2. Tegangan Vcore : 1.8
volt
3. Tegangan R3 : 2.8
volt
4. Tegangan Vana : 2.8
volt
5. Tegangan Vflash : 2.8
volt
6. Tegangan Purx : 1.8
volt
7. SleepClck :
32 kHz
8. RfClck
: 26 mHz
Tegangan Kerja Ponsel BB5
1. Tegangan Vio : 1.8
volt
2. Tegangan Vcore : 1.8
volt
3. Tegangan Vdram
: 1.8 volt
4. Tegangan Vr1 : 2.5
volt
5. Tegangan Vdd Ape : 1.8 volt
6. Tegangan Vana : 2.8
volt
7. Tegangan Vref : 1.33
volt
8. Tegangan Vcorea : 1.4 volt
9. Tegangan PurX : 1.8
volt
10. SleepClck : 32
kHz
11. RfClck :
26 mHz
Contoh titik ukur (tegangan kerja/SKC)
pada ponsel
Nokia N70
Langganan:
Postingan (Atom)